Mahasiswa D4 Teknik Mesin Pamerkan Produk Inovatif

Program Studi Diploma IV Teknik Mesin, Fakultas Vokasi, Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan Ujian dan Pameran Karya Teknologi (Kartek) pada Kamis (12/1/2022). Bertempat di Bengkel Departemen Pendidikan Teknik Mesin, kegiatan ini diikuti oleh sedikitnya 12 kelompok kartek. Masing-masing kelompok mempresentasikan kinerja produk karya teknologi mereka dihadapan dosen penguji dan pengunjung.

Koordinator program studi Diploma IV Teknik Mesin, Dr. Ir. Heri Wibowo, M.T. mengatakan bahwa mata kuliah karya teknologi ini berbobot 3 sks praktik dan bersifat wajib lulus dengan nilai minimal C yang menekankan peningkatan kemampuan mahasiswa dalam membuat mesin atau alat yang dapat meningkatkan efisiensi proses produksi di masyarakat industri. “Masing-masing karya teknologi dibuat oleh satu tim terdiri dari 3 sampai 4 mahasiswa dengan waktu penyelesaian selama satu semester atau sekitar 16 kali pertemuan,” ujarnya.

Selain memamerkan langsung karya mereka, mahasiswa juga diminta menyediakan media promosi seperti x-banner, pamflet dan video demonstrasi penggunaan produk sebagai penunjang informasi bagi pengunjung.

Drs. Jarwopuspito, M.P., salah satu Dosen Pengampu Mata Kuliah Karya Teknologi menjelaskan bahwa sebelumnya mahasiswa telah membuat suatu produk karya teknologi selama satu semester atau setara 16 kali pertemuan. “Selama perkuliahan ini mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata yang meliputi: analisa kebutuhan alat, perancangan alat, pembuatan gambar kerja, persiapan bahan, persiapan alat dan mesin, proses manufaktur, evaluasi dan perbaikan komponen mesin, perakitan mesin, pengujian kinerja mesin dan perbaikan,” ujarnya.

Semua produk menunjukkan kinerja yang baik di depan publik. Seperti Alat Pereduksi Distorsi Las, karya Yudha Prasetyo, Nur M. Rusydi, dan Elza Yoga Pangestu. Alat ini merupakan hasil kerja sama Prodi dengan PT INKA, Madiun dalam Program Magang. Saat ditanya alasan membuat alat ini ia menjelaskan bahwa body kereta terbuat dari stainless steel dan proses penyambungannya menggunakan spot welding, namun hasil las mengalami distorsi berbentuk cekungan. “Alat ini berhasil mengurangi distorsi tersebut dan telah diimplementasikan di PT INKA”, tambahnya.

Ada pula Kursi Roda Elektrik Portabel Berbasis IOT (Internet of Things), karya Rizky Avika, Ari fajar Ananto, dan Amri Muhammad Azhzhahar. Rizky menjelaskan bahwa kursi roda ini dapat mempermudah penyandang disabilitas untuk bergerak dengan cara menggerakkan joystick. “Kursi roda ini terhubung ke gadget android pengguna melalui internet untuk mengatur mode kecepatan”, Tambahnya. Amri, anggota tim juga menambahkan bahwa perangkat sistem elektrik kursi roda ini bersifat portabel sehingga dapat dilepas sesuai dengan kebutuhan. (aew)

Produk yang tidak kalah menarik adalah sepeda elektrik roda tiga berbahan aluminium yang diberi nama INOBIKE UNY karya Alfian Nurul F, Septianto Budi P, Aldy Rizkyanto, dan Raka Hilmi. Produk ini merupakan hasil Kerjasama Prodi dengan CV. C-Maxi Alloycast dalam Program Matching Fund yang luarannya berupa produk karya teknologi. Alfian, salah satu anggota tim menjelaskan bahwa INOBIKE UNY Tricycle dirancang sebagai pengganti troly untuk rumah sakit, bandara, perkantoran, pariwisata, maupun instansi lain. “Sepeda roda tiga ini dilengkapi dengan system kelistrikan untuk memudahkan mobilitas,” terang Budi, salah seorang anggota tim tersebut.

Sembilan karya yang juga dipamerkan sekaligus diuji antara lain Smart Burner, Tungku Pelebur Aluminium, CNC Router Machine, Alat Bantu Pengujian Las, Mesin Bubut Kendali Otomatis, Alat Peraga Sistem Kendali, Welding Turntable, Trainer AC, dan Oven Furnace. Peran dosen penguji pun tak hanya sekedar menilai karya karena mereka juga memberikan berbagai masukan positif untuk perbaikan karya mahasiswa dengan harapan adanya pengembangan serta tidak berhenti karya mereka di mata kuliah ini saja.

Sementara itu, diakui oleh beberapa pengunjung pameran karya teknologi kali ini memang cukup menarik dari segi produk yang ditawarkan kepada publik. “Produk yang dipamerkan sangat inovatif dan ini merupakan awal yang baik untuk adik-adik mahasiswa dalam mengembangkan keahliannya untuk peningkatan daya saing”, ujar Martanto salah satu pengunjung.