Mahasiswa Sarjana Terapan Teknik Mesin Kembangkan Incinerator Ramah Lingkungan dan Efisien

Yogyakarta – Seiring dengan meningkatnya permasalahan sampah di Kota Yogyakarta akibat penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sekelompok mahasiswa dari Program Studi Sarjana Terapan Teknik Mesin Departemen Teknik Mesin dan Otomotif Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta berhasil menciptakan inovasi baru berupa incinerator yang tidak hanya efektif dalam mengelola sampah, tetapi juga ramah lingkungan. Inovasi ini telah berhasil lolos pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Karya Inovatif (PKM-KI).

Dipimpin oleh Arief Ghazali Rachman, tim mahasiswa ini merancang incinerator dengan teknologi yang memanfaatkan zat kapur sebagai pengikat zat-zat berbahaya yang dihasilkan selama proses pembakaran sampah. Zat kapur ini mampu mengikat dan melarutkan emisi beracun dalam air, sehingga polusi udara yang dihasilkan dapat diminimalkan. “Kami ingin menciptakan alat yang tidak hanya membakar sampah, tetapi juga memastikan bahwa proses tersebut tidak menambah beban polusi bagi lingkungan,” ujar Arief.

Latar belakang dari pengembangan incinerator ini berawal dari kekhawatiran tim terhadap dampak penutupan TPA di Kota Yogyakarta. Penumpukan sampah yang semakin mengkhawatirkan telah membuat banyak warga memilih untuk membakar sampah secara sembarangan, yang tentu saja menimbulkan masalah baru, seperti pencemaran udara dan potensi penyebaran penyakit. "Kami menyadari bahwa solusi yang ada saat ini belum cukup untuk mengatasi masalah ini. Kami ingin menciptakan sesuatu yang tidak hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga memberikan manfaat lain yang lebih luas," tambah Arief.

Tim yang terdiri dari lima orang dengan empat anggota dari Sarjana Terapan Teknik Mesin yaitu Arief Ghazali Rachman, Wafi Labib Al Razzak, Bayu Ardy Nugraha, Imanuel Rimasta dan satu anggota dari Prodi Kimia Fakultas MIPA bernama Khansa' Khairunnissa Athaullah Handoko Putri. Keberhasilan tim ini tidak terlepas dari bimbingan intensif dari dosen pendamping, Bapak Ardani Ashanul Fakhri, S.Pd., M.Pd., yang selalu memberikan dukungan dan arahan dalam setiap tahap pengembangan proyek.

Dengan lolosnya pendanaan PKM-KI, tim ini berencana untuk mencari kerja sama dengan pihak ketiga agar alat tersebut dapat diproduksi secara masal dan dapat digunakan oleh masyarakat luas. Diharapkan, alat ini bisa menjadi solusi bagi pengelolaan sampah di Yogyakarta dan bahkan bisa diadaptasi di daerah-daerah lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa.

Inovasi ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan teknologi, masalah lingkungan yang kompleks seperti penanganan sampah dapat diatasi dengan cara yang lebih efektif dan berkelanjutan. Tim mahasiswa ini berharap, incinerator mereka dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.